Jumat, 09 Juni 2017

3 Startup Paling Menginspirasi

Assalamualaikum wr.wb.

Yap, kita mulai jumat penuh berkah ini dengan membahas 3 startup milik teman-teman mahasiswa EBS yang paling menginspirasi saya. Yang pertama adalah:

1. Sampahmu (Hasbi Abiyadi)
Yes, yang paling membuat saya terkesan adalah alasan dibalik kenapa startup itu dibuat. Sebagai penduduk di kota besar saya sangat menyadari salah satu masalah yang membuat kualitas kota menurun adalah masalah manajemen sampah. Saya mengambil contoh Jakarta, dengan luas sekitar 600 km persegi dan penduduk lebih dari 10 juta orang, tentunya jumlah sampah yang dihasilkan perharinya menjadi sangat besar. Tanpa adanya penanganan yang baik, sampah akan terus menumpuk dan membuat potensi penyebaran penyakit menjadi lebih besar. Ditambah lagi banyak sekali orang yang masih membuang sampah sembarangan, hal tersebut tentu merusak indahnya infrastruktur yang sudah dibangun oleh pemerintah. 

Menurut data yang saya dapatkan dari CNN, kota Jakarta setiap harinya menghasilkan lebih dari 7000 ton sampah! Dengan adanya startup yang dibuat oleh Hasbi, ini bisa menjadi solusi untuk memperbaiki manajemen sampah di kota besar seperti Jakarta. Terlebih juga faktor pribadi saya yang kerap kali menuntut kebersihan, saya termasuk orang yang mudah stress jika terdapat banyak sampah atau berada di tempat yang berantakan. Sehingga ketika saya mengetahui hasbi akan membuat startup yang bisa membuat pengelolaan sampah lebih baik, saya sangat mendukung startup tersebut. Ditambah lagi, startup hasbi juga bisa menjadi ajang untuk membuat campaign tentang pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan. Dengan begitu kedepannya, sampah-sampah yang ada di kota-kota besar bisa terkelola dengan baik, jumlahnya berkurang, dan suasanya kota menjadi lebih bersih dan sehat :)

2.  Pos(i)tive (Syahrul Ghifari)
Yang kedua adalah milik Syahrul Ghifari, kenapa? Alasannya sederhana. Karena saya memiliki visi yang sama dengan dia. Yaitu saya ingin membuat keadaan moral Indonesia menjadi lebih baik. Dan Pos(i)tive adalah salah satu caranya. Jika saya memberikan kontribusi untuk perbaikan moral Indonesia dengan membuat event-event inspiratif dan menggugah. Maka syahrul melakukan cara yang berbeda namun tujuannya tetap sama, yaitu membuat sebuah website yang memiliki berbagai konten positif dan konten dakwah. Penggunanya juga sekaligus bisa belajar tentang videografi di sini. 

Saya adalah seseorang yang sangat concern terhadap perbaikan moral di Indonesia. Apapun caranya, entah itu melalui training, seminar, startup, buku dan apapun itu, saya akan mendukungnya. Termasuk website Pos(i)tive ini. Saya berharap nantinya website ini bisa berkembang lagi menjadi komunitas, muncul kader-kader di tiap wilayah untuk bersama mengkampanyekan gerakan membuat konten-konten yang positif. Selain itu, dibanding contoh startup lainnya, menurut Pos(i)tive adalah rencana startup yang tahapan eksekusinya paling mudah, sehingga saya yakin ini bisa dieksekusi hingga tahap final. Ditambah lagi startup ini tidak membutuhkan dana yang sangat besar untuk mewujudkannya. Ditambah lagi, karena ini berbasis web, langkah untuk memonitizenya juga lebih mudahsehingga bisa menghasilkan profit. 

3. E-Sport (Joni Setiawan)
Bidang olahraga yang paling saya suka adalah basket. Walaupun saya pribadi jarang memainkannya, tapi saya menggemari bidang olahraga ini dari balik layar. hehehe. Saya memilih E-Sport buatan Joni karena sekali lagi ini juga sesuai dengan apa yang saya suka. Hal yang paling menarik dari E-SPort adalah dia melakukan sistem cut the business di mana bisa mengakomodir orang-orang yang ingin menyewa lapangan basket di mana pun. Kita sering menginginkan lapangan basket dengan kualitas tinggi dan ideal, namun tentu harga sewanya menjadi mahal. 

Tapi dengan E-SPort, kita bisa menyewa lapangan-lapangan yang tidak terpakai namun masih layak digunakan. Selain menghemat biaya, hal ini juga memberikan sensasi tersendiri ketika kita mencoba bermain basket di tempat yang bukan biasanya. Seperti di lapangan kantor, atau pun area luas di sebuah pekarangan rumah. Menariknya lagi, hal ini akan mendistrup orang-orang yang memiliki bisnis penyewaan lapangan. Jika kita bisa menyewa lapangan yang murah namun layak, untuk apa kita harus datang menyewa lapangan basket yang kadang terlalu bagus hanya untuk sekedar bermain basket. Itulah keunggulan dari E-Sport yang membuat saya memilih 1 di antara 3 startup favorit saya.

Itulah tadi 3 startup yang saya pilih di antara banyaknya startup yang dibuat oleh mahasiswa EBS. Semoga ketiga startup tersebut kedepannya akan menjadi salah satu pioneer di dalam industri start up Indonesia. Amiin












Selasa, 06 Juni 2017

UAS Sesi 1

1. Pilih. Apakah ide startup kamu termasuk melakukan cut-off the business, improve the business, redefined the business atau create new model? Dari pilihan tersebut, bagaimana ide startup kamu bisa merubah model bisnis yang sudah ada ?

Menurut saya, ide startup yang saya buat termasuk ke dalam kategori improve the business. Karena saya memberikan added value yang tidak dimiliki oleh startup lain di bidang yang sama. Yaitu idenya adalah mengkoneksikan berbagai vendor dengan venue di wilayah jakarta sehingga client yang ingin menggunakan jasa EO kami tidak terkendala oleh regulasi venue yang hanya memperbolehkan vendor tertentu saja. Tentu hal ini adalah nilai tambah yang sangat bagus bagi startup yang saya buat. Karena dari data yang saya dapatkan saat ini belum ada Event Organizer yang melakukan hal tersebut, kompetitor hanyalah berfokus bekerja sama dengan venue tertentu kemudian memilih beberapa vendor saja. Akibatnya jika vendor yang ditawarkan kepada client tidak sesuai selera, client akan keberatan dan merasa tidak puas dengan pelayanan jasa yang diberikan oleh Event Organizer tersebut. Jika startup yang kita miliki sudah memiliki added value yang sulit ditiru, maka saya yakin ide startup ini akan menjadi penguasa bisnis di bidang event organizer. 

Senin, 10 April 2017

Gopreneur 4 (Assessment 2)

Go-Preneur 

2 hari yang lalu, tepatnya hari sabtu tanggal 8 April 2017. Saya mengikuti acara gopreneur ke 4 yang juga merupakan nilai assessment untuk mata kuliah technopreneurship. Kami telah diberitahu adanya acara berikut satu hari sebelumnya melalui official line account yaitu GenEx. Pada stage kali ini kita diminta untuk menentukan sendiri passion kita, kalau stage2 sebelumnya kita mengerjakan bersama kelompok. Kali ini kita mengerjakan berdasarkan passion pribadi, karena memang setiap orang memiliki hobinya masing-masing yang belum tentu bisa digabungkan oleh teman sekelasnya. Namun pada stage ini kita juga boleh mencari partner dengan syarat tidak boleh teman sekelas. Ini melatih kita untuk bisa bersosialisasi dengan berbagai individu, sehingga kita tidak terperangkap dengan pola pikir atau lingkungan satu kelas.

Hal yang pertama dilakukan dalam stage ini adalah Understanding, tetapi sebelum understanding, ada tahap dimana kita harus menentukan hal apa yang mau kita buat yaitu Challange design dan apa yang ingin kita establish ke target market. Selanjutnya stage understanding, disini kita harus mengerti seperti apa produk kita dan tujuan apa yang ingin kita capai dengan membuat produk tersebut. Tahap ini diberi waktu sebesar 12 menit, dan dibagi 3, masing-masing 4 menit. Ada tiga tahap dalam hal ini, yaitu Business Goals and Success Metrics, lalu Technical Capabilites and Challanges, dan terakhir relevant user. 

Pada business goals saya mengemukakan bahwa tujuan saya membuat produk yang sedang saya kerjakan adalah saya ingin para pengguna jasa EO mereka tidak harus terpaku oleh peraturan dari venue mengenai pemilihan vendor. Saya merasakan betul kekesalan para penyewa venue ketika hanya boleh memilih vendor tertentu. terlebih ketika mereka belum mengetahui kapabilitas vendor tersebut. Dan jika kinerja vendor tersebut . jelek, tentu saja sebagai pengguna jasa EO mereka hanya bisa pasrah. 

Pada technical capabilites dan challanges saya juga menyebutkan tantangan yang harus saya hadapi, yaitu regulasi yang sangat kaku dari pihak venue. Saya juga menyadari untuk merealisasikan hal ini saya membutuhkan tenaga ahli di bidang programming apps. 

Relevant User yaitu kita harus menentukan target market kita. Tentu saja target market saya adalah orang-orang dengan status ekonomi menengah ke atas dan usia 20-30 tahun. 

Setelah itu kita juga diminta untuk menganalisis pesaing kita, apa kelebihan yang bisa kita tiru, dan apa kekurangan yang harus kita perbaiki. 

Setelah itu ada tahap Define, yaitu kita diminta untuk membuat user journey agar kita bisa mengefisiensikan jalur yang dilewati oleh user melalui apps yang kita ciptakan. 

Selanjutnya tahap Diverge, kita diharuskan membuat prototoype seperti apa nantinya desain dari aplikasi yang dibuat. 







Minggu, 02 April 2017

Workshop GoPreneur 2


Yap. Mungkin sudah hampir satu bulan saya tidak pernah hampir update lagi. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya karena saat ini saya sedang ada kesibukan yang tidak bisa ditinggal. Disini saya akan menceritakan pelatihan yang saya ikuti pada tanggal 4 Maret 2017. Pelatihan ini diadakan di ESQ Business School tepatnya di lantai 18, pelatihan ini merupakan rangkaian pelatihan yang harus kami ikuti yang terdiri dari beberapa tahap hingga kita bisa menghasilkan sebuah startup di akhir pelatihan.


Sabtu, 11 Maret 2017

SEE AND TRAIN YOUR MINDSET

Pada 2 postingan sebelumnya, saya mengatakan bahwa kita harus mencari pekerjaan yang membuat kita tidak ingin libur. Saya juga mengatakan bahwa kita harus mengerjakan apa yang kita suka. Dan yang menjadi passion saya saat ini adalah bisnis dalam industri kreatif. Saat ini saya menjadi seorang penulis buku dan pemilik dari bisnis event organizer. Dua pekerjaan tersebut yang saat ini memang sedang saya senangi dan terbukti menghasilkan. Ketika kita melakukan pekerjaan berdasarkan passion, saya akui kita memang lebih semangat dan relatif lebih tahan banting karena kita tahu apa yang kita kerjakan itu adalah hobi kita.

Senin, 27 Februari 2017

Passion 2



Saat ini saya senang sekali bisa berinteraksi dengan orang banyak, terutama adalah orang-orang yang kapasitasnya, pengalamannya, dan usianya jauh diatas saya. Jujur saja, beberapa kali saya izin kuliah karena saya harus menghadiri pertemuan tertentu.

Walaupun intruksi dari tugas ini adalah melupakan tugas pertama yang telah saya buat, bagaimanapun sampai saat ini passion saya belum berubah. saya masih ingin menjalani bisnis di bidang industri kreatif. Saya merasa saya rela begadang dan menomor duakan makan ketika saya sedang merintis bisnis ini. Saya paham betul resiko dan tantangan yang akan saya hadapi, tapi saya senantiasa bisa memotivasi diri untuk yakin saya bisa melewatinya. Saat ini yang ada di kepala saya hanyalah bisnis event organizer. Selain bisa memberikan manfaat yang signifikan, apa yang saya kerjakan saat ini banyak sekali mengandung unsur kreatifitas dan pengalaman yang tidak bisa didapatkan di dalam pendidikan formal.




Senin, 20 Februari 2017

Passion

Hai, i'm back!

Entah berapa lama saya tidak pernah posting di blog ini lagi, sudah banyak sekali perubahan dalam hidup saya semenjak postingan terakhir  Dihitung-hitung mungkin sudah lebih dari 1,5 tahun saya tidak pernah menulis di blog ini lagi. Well, kali ini saya ingin bercerita tentang passion yang saya miliki.
Lho, lho, ko sekarang jadi pake "saya" ngomongnya? Hehe. Harap maklum, jujur saja postingan kali ini menyangkut tugas kuliah saya. Sehingga saya perlu menyeleksi kata-kata yang saya ketik karena postingan ini dibaca dosen :o